Blogger Blogging pada artikel kali ini ingin berbagi pengetahuan tentang cara memilih template blog yang baik, dalam artian yang mampu untuk membawa perkembangan sekaligus mempertahankan eksistensi sebuah web atau blog di tengah persaingan jutaan blog yang ada dan telah terindeks oleh Google search engine. Pemilihan template blog ini mejadi penting, karena sebagus apapun konten atau artikel-artikel blog yang kita miliki namun bila tidak didukung oleh pemakaian template blog yang memadai, hasilnya pasti akan kurang maksimal di mata search engine semacam Google.
Bilamana anda searching di Google, maka anda akan mendapatkan berbagai macam bentuk dan rupa template blog, mulai dari yang biasa, SEO Friendly sampai kepada yang Responsive Template. Mulai yang hanya satu kolom, dua kolom dan bahkan sampai yang memiliki 3 kolom pada setiap halamannya. Namun dari sekian banyak template yang ditawarkan tersebut, bagaimana anda memilih yang paling cocok dan terbaik buat blog anda ?
Berkaitan dengan hal tersebut, maka pada kesempatan kali ini penulis ingin berbagi tips tentang memilih template blog yang baik.
Dengan berlakunya Google MobileGeddon, maka secara umum, template blog yang baik dan benar adalah template yang dapat memenuhi standart kualitas berikut ini :
- SEO Friendly (SEO Optimized), seperti optimisasi Meta Tags dan Heading Tags.
- User Friendly, membuat nyaman mata pengunjung, tidak menyilaukan dan membingungkan.
- Mobile Friendly (Responsive), adaptif, dinamis, atau bisa dibuka di device desktop ataupun mobile (HP, SmartPhone, Tablet).
- Memiliki kecepatan loading yang maksimal atau bagus (di bawah 4 detik).
Berikut ini adalah uraian yang sedikit lebih lengkap :
1. Webmaster Structured Data Testing Tools.
Untuk menguji baik-tidaknya struktur data template sehingga mudah dan cepat diindeks oleh Google dan mesin pencari lainnya. Jika ada error, perbaiki ! Jika tidak bisa memperbaikinya, abaikan saja template blog yang error itu, sebagus apa pun tampilannya.
2. Am I Responsive Design.
Untuk menguji apakah template yang akan digunakan itu mobile friendly sebagaimana rekomendasi Google. Namun demikian, jika ternyata tidak responsif, Anda bisa memilih tampilan mobile versi default blogger.
3. GT Metrix
Untuk melihat kecepatan loading. Standar minimal memiliki skor B (80%). Nilai A (90%) tentu bagus bingit! Jika template blog yang dites memiliki skor kecapatan di bawah 80% (C), maka abaikan !
Untuk menguji baik-tidaknya struktur data template sehingga mudah dan cepat diindeks oleh Google dan mesin pencari lainnya. Jika ada error, perbaiki ! Jika tidak bisa memperbaikinya, abaikan saja template blog yang error itu, sebagus apa pun tampilannya.
2. Am I Responsive Design.
Untuk menguji apakah template yang akan digunakan itu mobile friendly sebagaimana rekomendasi Google. Namun demikian, jika ternyata tidak responsif, Anda bisa memilih tampilan mobile versi default blogger.
3. GT Metrix
Untuk melihat kecepatan loading. Standar minimal memiliki skor B (80%). Nilai A (90%) tentu bagus bingit! Jika template blog yang dites memiliki skor kecapatan di bawah 80% (C), maka abaikan !
Berikut ini adalah contoh hasil pengujian GT Matrix untuk template yang dipergunakan oleh blog Blogger Blogging ini.
Dari gambar tersebut jelas terlihat bahwa template blog yang dipergunakan oleh Blogger Blogging ini masuk dalam kategori A (90%), suatu hasil yang sangat maksimal untuk ukuran kecepatan loading template blog. Selanjutnya informasi page load time menunjukkan angka 2.72 sc.
Namun, yang terpenting bukan nilai A atau B, tapi lihat loading time-nya. Pastikan speednya minimal 4-5 detik. Lebih cepat lebih baik. Kata Google, dan juga sebuah hasil studi, blog yang loadingnya di atas 4 detik akan ditinggalkan pengunjung: 75% pengunjung tidak akan kembali membuka blog yang lodingnya lelet alias "berat".
Selain di GT Metrix, kita juga bisa mengecek kecepatan loading blog di Google PageSpeed Insights.
4. CHKME
Untuk menguji ke-SEO-an template. Skor 80% menjadi standarnya. Di sini juga akan ditampilkan elemen mana saja yang harus diperbaiki. Jika skor seonya di bawah 80, silakan perbaiki sesuai dengan saran Chkme. Jika tidak bisa memperbaikinya, abaikan saja template itu.
Bilamana anda ingin penjelasan yang lebih rinci tentang template blog ini, silahkan mengunjungi artikel tentang Tes Hasil Optimasi SEO.
Selain di GT Metrix, kita juga bisa mengecek kecepatan loading blog di Google PageSpeed Insights.
4. CHKME
Untuk menguji ke-SEO-an template. Skor 80% menjadi standarnya. Di sini juga akan ditampilkan elemen mana saja yang harus diperbaiki. Jika skor seonya di bawah 80, silakan perbaiki sesuai dengan saran Chkme. Jika tidak bisa memperbaikinya, abaikan saja template itu.
Bilamana anda ingin penjelasan yang lebih rinci tentang template blog ini, silahkan mengunjungi artikel tentang Tes Hasil Optimasi SEO.
Masih banyak tester SEO template blog lainnya, namun paling simple dan mudah dimengerti bagi blogger pemula, juga paling populer di kalangan blogger, adalah Chkme ini.
5. Facebook Debugger
Copy & Paste salah satu posting di sana. Lihat apakah Facebook Open Graph-nya sudah baik. Saat di-share mestinya muncul gambar, judul, dan kutipan alinea pertama (deskripsi posting).
Berikut ini contoh hasil share postingan ke facebook.
Demikianlah uraian penulis tentang cara memilih template blog yang baik, semoga bermanfaat.
5. Facebook Debugger
Copy & Paste salah satu posting di sana. Lihat apakah Facebook Open Graph-nya sudah baik. Saat di-share mestinya muncul gambar, judul, dan kutipan alinea pertama (deskripsi posting).
Berikut ini contoh hasil share postingan ke facebook.
Demikianlah uraian penulis tentang cara memilih template blog yang baik, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar
--> Tuliskan pesan anda tanpa link aktif, No Sara, No Pornografi, No OOT, No Anonimous
--> Jangan mempromosikan produk apapun, No Judi online, No MLM
--> Komentar yang bermutu pasti akan saya terbitkan, untuk saat ini saya belum mengaktifkan moderasi komentar.
--> Mohon maaf bilamana ada keterlambatan balasan komentar anda.